Selasa, Maret 03, 2009

Segenggam Garam....

Jujur beberapa waktu terakhir ini gw suntuk dan down banget....
Permasalahan datang bertubi-tubi, baik dari masalah kerjaan yang ga beres2 dan ditambah dengan permasalahan pribadi....(ntar deh kapan2 gw ceritain).

Tapi kemaren, yup kemaren banget tanggal 2 Maret 2009 gw dapet email dari seseorang dengan judul "Jangan Jadi Gelas" (buat penulis aslinya, minta ijin menyadur ya...Hehehe...).

Ceritanya gini nih :
Alkisah ada seorang murid sedang bercerita mengenai permasalahannya yang sangat pelik kepada gurunya...
Sang murid sudah sangat putus asa dengan segala permasalahan yang dihadapinya...Maka terjadilah percakapan berikut :

Murid : "Guru, aku sudah tidak tahan lagi, hatiku ingin menangis dan menjerit sejadi2nya terhadap permasalahan ini."

Guru : "Anakku, coba kau bayangkan saat ini kau punya segenggam garam di tanganmu itu. Kemudian masukkan garam tersebut ke dalam sebuah gelas yang berisi air dan minumlah air tersebut...Kira-kira bagaimana rasanya Nak?"

Murid : " Wah, pasti asin sekali Guru..."

Guru : "Tepat sekali...Sekarang bayangkan lagi kau memiliki segenggam garam di tanganmu dan kau sedang berdiri di tepi sebuah danau yang sangat luas"
"Kau lemparkan garam tersebut ke dalam danau itu kemudian kau minum air dari danau tersebut, kira-kira bagaimanakah rasa air dari danau tersebut?"

Murid : "Dengan air danau sebanyak itu, rasa asin dari garam pasti akan terkalahkan dengan mudah Guru...Rasa air danau itu pasti tetap segar..."

Guru : "Tepat sekali, anakku....Demikianlah pula bahwa permasalahan dalam hidup ibarat segenggam garam, hanya segenggam dan tidak lebih...Dan hati kita ibarat segelas air atau danau tersebut..."
"Sekarang yang menjadi pilihan adalah apakah kita ingin hati kita menjadi seperti gelas yang sempit sehingga rasa asin dari garam sangat terasa ataukah menjadi danau yang luas yang dapat mengalahkan rasa asin dari garam tersebut..."

Jleeeeb.....Nusuk ati banget pas gw baca nasihat ini.....Iya ya...Permasalahan tuh akan selalu ada dalam kehidupan..
Sekarang tinggal gimana mengkondisikan hati kita dalam menerima segenggam garam tersebut....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar